---
Buka mata. Sepi. Sendirian.
Ah pantas, besok libur Paskah, dan semua orang pulang ke
rumah masing-masing.
Aku? Menetap di sini.
Entah apa yang mendorong rasa gelisah dan sedih ku keluar,
meneteslah satu per satu air mataku. Saat aku ingin menahannya, ah aku lapar! Aku
ajak teman-teman untuk makan malem bareng dan sebagian besar menjawab ‘yah aku
baru aja makan’ and hell yeah! Aku menangis.
Nggak jelas apa alas an sebenarnya aku menangis.
Kangen rumah.
Kangen Erick.
Kangen Bapak, Ibu, Zsazsa.
Kangen keluarga.
Kesepian di sini.
Capek.
Lelah.
Terlalu banyak yang ingin aku lakukan malah membuatku tidak
melakukan apa-apa.
Aku menangis seperti orang gila!
Setelah sekian lama, pertahananku goyah. Benteng yang selama
ini tempatku bersembunyi memalsukan senyum roboh. Aku keluarkan semua tekanan
yang kualami akhir-akhir ini.
Sendirian. Di kamar kost. Menangis.
Gila? Aku memang gila.
Tapi dengan menangis membuat perasaan dan suasana hatiku
jauh lebih baik, lebih lega :’)
Menahan suatu perasaan itu boleh, namun jika ditahan terlalu
lama, akan tak terbendung lagi seperti tangis yang kukeluarkan.
Aku malam ini menangis keras, tidak seperti biasanya.
0 komentar:
Posting Komentar
free talk!