Senin, 25 Maret 2013

Sendi(ri)



Aku sendiri
Menulis
Dalam laraku yang tak terobati
Dalam tangisku yang tak terbendung
Dalam kesahku yang tak kunjung sirna
Aku sendiri
Mencoba merenungi setiap detik lajunya kehidupan
Dalam gaduhnya hujan yang turun
Dalam sayup-sayup syair adzan nan indah
Aku sendiri
Mencoba memahami diriku sendiri
Bahwa kenyataan memang kadang terasa pahit
Saat fiksi yang melayang-layangkan harapan hati lalu menghempaskannya kembali dalam realita
Aku sendiri
Dengan kepahitan
Dan ini sungguh menyakitkan
Bahwa setiap sekon berhargaku terbuang sia-sia entah untuk  apa
Bahwa aku takkan pernah tau kapan aku akan meninggalkan semua ini
Aku sendiri
Mencoba mencerna apa yang sebenarnya aku inginkan
Lembar demi lembar baru kehidupanku dengan mudahnya tersibak
Lalu kusut
Aku  sendiri
Aku tak ingin lembaran tak terbeli itu hanya kusut dan tertinggal di tumpukan paling bawah
Lembaran lampau yang tak seorangpun dapat  tahu sebagaimana rinci kenangan itu
Aku sendiri
Hanya seorang remaja
Pecinta, penyuka, dan pengagum
Tak hanya itu
Aku yang sendiri ini
Adalah seorang pemaham 

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS_tKNz5p_TedB-Pb6Q23pl0nA0pRDZBB4xZUEilqrMIz-pQkoYWA

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Any inky clouds Black,, certainly right erased by pouring the Rain,, and will never be able to deter the Sun to irradiate Earth. . .
Dry,, overcast,, rain,, rainbow. . .

Posting Komentar

free talk!

 
© Copyright 2035 I YOU THEY WE
Theme by Yusuf Fikri