Senin, 23 September 2013

hati dan... kau

Berbicara tentang hati. Di mana ada sesuatu (seseorang) tersembunyi.
Di mana perasaan lebih berbicara.
Di mana perkataan ingin didengar.

Berbicara tentang hati. Bukanlah hal yang mudah, tentu saja.
Memerlukan kebijaksanaan dan kedewasaan yang lebih untuk mulai 'berkecimpung' dalam dunia ke-hati-an.
Butuh keberanian lebih untuk melawan logika yang ada. Realitas yang ada.

Berbicara tentang hati. Aku memiliki hati.
Di mana -tentunya- tak sembarang orang bisa memasuki.
Di mana tak semua orang bisa mendiami, apalagi memahami.

Berbicara tentang hati. Hatiku punya lantunan tersendiri.
Di mana tak sembarang orang bisa turut bernyanyi.
Di mana tak semua orang bisa fasih mengikuti.\

----

Cukup ya tentang hati-nya. Sekarang aku ingin membicarakan tentang siapa yang ada di dalamnya.

Dia.
Rupa indah dari semua lukisan.
Pesona bahari dari semua lautan.
Perwujudan senja dari segala ceruk-an.

Dia.
Insan yang aku hampiri dengan senyuman.
Insan yang aku datangi saat penuh luka.
Insan yang aku tunggui saat sepi.

Dia.
Yang bisa menatapku teduh.
Yang bisa memelukku hangat.
Yang bisa menyeka tiap butir air mata.

Dia.
Yang masih tersimpan.
Tersimpan dalam tumpukkan karunia Tuhan.
Dan ketika kau datang, Tuhan akan meyakinkanku,
bahwa kaulah karunia itu.

0 komentar:

Posting Komentar

free talk!

 
© Copyright 2035 I YOU THEY WE
Theme by Yusuf Fikri