*
come back detected*
Hai, lama tak bersua :’)
Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya bahwa sekarang
aku sudah bertitel mahasiswa.
Bicara tentang hidup, walaupun aku masih sangat muda dan
sepertinya belum pantas membicarakan tentang hidup, namun, tak ada salahnya kan
setidaknya aku menulis hidup yang sedang aku jalani.
Menjadi mahasiswa tingkat 1, baru tingkat 1 loh, tapi
banyaaakk banget pelajaran yang udah aku dapetin di tempat baru ini. Mendapat ‘keluarga’
baru tentu saja dan merasakan hectic-nya
menjadi mahasiswa semester 2 yang lagi seneng-senengnya sama kegiatan ini itu,
nongkrong sana sini, tugas menggungung yg ngerjainnya pasti SKS :). Ya inilah mahasiswa
tingkat 1, masih cinta-cintanya sama title baru yang disandangnya. Baru-baru
ini malah sedang antusias dengan dunia perfilm-pendekan.
Nah, passion berubah lagi, labil kan. Padahal
dari dulu-dulu aku merasa kalo passion aku ada di music, namun roda berputar,
segala yang tak mungkin menjadi mungkin, antusiasmeku berpindah tempat, mungkin
pengaruh lingkungan juga kali ya.
Beberapa bulan lagi penjurusan pula, masih bingung mau masuk
mana di antara Jurnalistik, Public
Relation, atau Manajemen Komunikasi. Sejauh ini passion aku, atau sebut sajalah antusiasmeku berada di bidang
jurnalisme yang katanya, keras di lapangan. Tapi passion bisa saja berubah kan? Saat ini mungkin kalo ditanya “mau
masuk apa ntar semester 3, Ta?” aku masih akan menjawab “Jurnalistik, insya
Allah” tapi kalau sudah ditanya “yakin, Ta?” aku hanya bisa menjawab “insya
Allah, doakan saja”. Apa bisa dikata? Dibilang yakin, sih, gimana, aku belum
sepenuhnya yakin sejujurnya. Tapi ya tadi itu, antusiasmeku sedang betah di
dunia jurnalisme, yang bahkan aku saja belum, BELUM terjun di dalamnya. Orang bisa
berpikir ini itu tentang pilihan ‘sementara’ku itu, tapi aku yang memilih dan
aku yang mengetahui.
Sekarang aku sedang dihadapkan dengan masalah manajemen
waktu dan mengatur diri sendiri. Banyak yang bilang ‘kalo mengatur diri sendiri
saja nggak bisa, gimana mau ngatur orang lain, ntar?’. Nah aku nggak tau harus
jawab apa kalo di sodorin kalimat seperti itu. Ya ini aku, teledor, ceroboh,
tulalit. Mau tidak mau harus mau aku harus mengubah itu semua jika mau
kehidupan yang lebih baik. Untuk sekarang ini aku ingin memulai dengan
pembagian waktu kuliah, megerjakan tugas, 3 kegiatan kampus, dan main/nongkrong
sama temen-temen yang semuanya menurut saya penting dan punya prioritas. Dan hanya
aku lah yang bisa menentukan prioritasku sendiri. Eh, sebentar, main? Nongkrong?
Penting? Menurut saya, IYA! Nongkrong itu penting, sebagai penetralisir suasana
hati dan otak setelah disibukkan dengan hingar-bingar kampus dan segala isinya
dengan mungkin hanya sekedar ngobrol atau makan bareng temen-temen. Sangat berguna
menurut saya. Jadi yang namanya hidup itu harus seimbang, biar nggak monoton
kita harus lah minimal bersosialisasi :)
Sekian dulu ya, mau bikin Director’s Statement nih, padahal saya bukan sutradara dan
sutradaranya entah lari kemana, mungkin lari dari kenyataan :) bye…..